Article Detail
HENING, DIAM, DAN MERENUNG
HENING, DIAM, DAN MERENUNG
Pada saat PERJUSA bukan hanya kegiatan-kegiatan pramuka saja yang dilakukan. Tetapi ada juga kegiatan lain yang menurut saya sangat bagus untuk bisa diadakan lebih intens dalam kehidupan kita sehari-hari. Kegiatan tersebut adalah merenungi tindakan apa yang telah kita lakukan dimasa lampau. Apakah kita sering menyakiti? Lupa berterima kasih? Dan lain sebagainya.
Kegiatan malam itu dibuka oleh Bapak Waka dengan doa yang menggugah hati kecil saya. Dilanjutkan dengan Bapak Linus yang memimpin perenungan malam hari itu. Suasana hening diawal terganti dengan isak tangis dari beberapa anak. Perenungan kali ini tentang kasih seorang ibu. Bapak Linus yang memasuki masa purna bakti ini sangat bagus dalam perenungan ini. Hingga tetes air mata tidak saya sadari mulai jatuh dari mata ini. Teringat kejadian-kejadian bersama ibu (mama) yang saat ini jauh di Yogyakarta sana.
Mendengar kata-kata dari Bapak Linus juga membuat saya merasa kasihan kepada anak-anak ini yang sudah tidak mempunyai sosok ibu. Setidaknya saya tahu ada satu orang anak yang dari kecil dibesarkan oleh Ayahnya seorang diri. Namun, anak ini tumbuh menjadi gadis yang ceria dan riang. Masih memiliki sosok ibu membuat saya bersyukur lebih lagi. Akhir kata, renungilah segala perbuatan dan tutur kata kita.
(A.S)
-
there are no comments yet